MGt6NGZ6MaVaMqZcMaV6Mat4N6MkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE101

Dunia di Belahan Dadamu

Kelembutan adalah angin. Pucuk daun bergoyang, berguguran jatuh ke tanah, ombak bergelombang terpa karang membawa pasir jatuh ke atas kakimu sementara selendang merah lepas dari genggaman menuju lautan. Air mata mengering seperti sebuah sajak pengembara yang menemukan kesejatian, orang-orang membuat sayap agar hidup abadi. Di manakah ini? Ada batudilempar ke dalam rumah lewat jendela, ada api membakar semak belukar, ada jembatan hancur tertimpa reruntuhan.

Hari ini aku duduk di tepi pantai. Bertukar cerita dengan seorang teman lama untuk saling mengetahui, menunggu orange juice tiba dengan senyum pelayan, senyum yang memberi kabar bahwa kau telah melukai hatiku. Caramu duduk seperti sebuah kereta membawa kenangan di setiap sore, peron menempelkan bibirmu penuh luka, kita sama-sama terluka oleh waktu. Maaf, wajahmu memerah? Apakah kau dari seberang lautan? Selendang merah jatuh di pangkuanku, dadamu memuntahkan kota, boneka, bahasa dan warung soto sementara orang-orang masih membuat sayap agar hidup abadi.

Dunia tak seindah belahan dadamu.


Share This Article :
Nana Sastrawan

Nana Sastrawan adalah nama pena dari Nana Supriyana, S.Pd tinggal di Tangerang, lahir 27 Juli di Kuningan, Jawa Barat. Menulis sejak sekolah menengah pertama, beberapa karyanya banyak dimuat di berbagai media, tulisan skenarionya telah dan sedang difilmkan. Ia senang bergerak dibidang pendidikan, sosial dan kebudayaan di Indonesia. Dia juga sering terlihat hadir di berbagai kegiatan komunitas seni dan sastra Internasional, kerap dijumpai juga tengah membaca puisi, pentas teater dan sebagai pembicara seminar. Laki-laki yang berprofesi sebagai pendidik di sekolah swasta ini pernah menjadi peserta MASTERA CERPEN (Majelis Sastra Asia Tenggara) dari Indonesia bersama para penulis dari Malaysia, Brunei, Singapura. Dia juga menerima penghargaan Acarya Sastra IV dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2015. Karya sastranya berupa buku kumpulan puisi adalah Tergantung Di Langit (2006), Nitisara (2008), Kitab Hujan (2010). Beberapa karya sastranya berupa puisi dan cerpen tergabung dalam Menggenggam Cahaya (2009), G 30 S (2009), Empat Amanat Hujan (2010), Penyair Tali Pancing (2010), Hampir Sebuah Metafora (2011), Kado Sang Terdakwa (2011), Gadis Dalam Cermin (2012), Rindu Ayah (2013), Rindu Ibu (2013). Dan beberapa novelnya adalah Anonymous (2012). Cinta Bukan Permainan (2013). Cinta itu Kamu (2013). Love on the Sky (2013). Kerajaan Hati (2014). Kekasih Impian (2014). Cinta di Usia Muda (2014). Kumpulan Cerpennya, ilusi-delusi (2014), Jari Manis dan Gaun Pengantin di Hari Minggu (2016), Chicken Noodle for Students (2017). Tahun 2017 dan 2018 tiga bukunya terpilih sebagai buku bacaan pendamping kurikulum di SD dan SMA/SMK dari kemendikbud yaitu berjudul, Telolet, Aku Ingin Sekolah dan Kids Zaman Now. Dia bisa di sapa di pos-el, nitisara_puisi@yahoo.com. Dan di akun medsos pribadinya dengan nama Nana Sastrawan. Atau di situs www.nanasastrawan.com. Karya lainnya seperti film-film pendek dapat ditonton di www.youtube.com.

5871077136017177893