MGt6NGZ6MaVaMqZcMaV6Mat4N6MkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE101

Chicken Noodle for Students karya Nana Sastrawan



Masa-masa di sekolah adalah hal yang paling menyenangkan dan berkesan. Mereka bisa melakukan apa saja sesuai dengan kehendak mereka sendiri tanpa harus memikirkan urusan lain seperti bekerja dan lainnya. Mereka bisa menikmati pacaran, bolos, bangun siang, nongkrong bersama teman-teman dan sebagainya. Segala urusan hidup mereka ditanggung oleh orang tua mereka masing-masing, bahkan ketika mereka dituntut untuk memiliki nilai tinggi dan menguasai kemampuan dasar, mereka bisa dengan mudah mengabaikannya.
            Apakah itu semua buruk bagi mereka? Tentu saja tidak. Mereka sedang berproses menemukan identitas, kedewasaan dan kecerdasan. Kita terkadang memandang sebelah mata atas kelakukan buruk mereka dan dengan mudah menghakimi perbuatan-perbuatan mereka, tanpa kita sadari bahwa kita sendiri pun pernah berada di masa-masa remaja yang seperti mereka.
            Dunia remaja adalah dunia fantasi, yang memiliki banyak ruang-ruang imaji. Mereka bisa saja mengolah itu menjadi kreativitas atau bahkan tergoda sehingga terbuai dengan kenyamanannya sebagai remaja hingga malas dan seenaknya sendiri. Hal itu wajar saja, sebab pendidikan bukanlah sebuah akhir melainkan proses. Alangkah lebih bijak jika para orang tua, guru, sekolah, masyarakat dan pemerintah menyadarkan mereka untuk lebih baik, bukan menghakimi, mengurung kebebasannya berpikir atau sampai membebani mereka dengan nilai-nilai yang harus tinggi tanpa didorong dengan daya dukung yang memadai.
            Buku ini ditulis dari setiap peristiwa yang saya alami sendiri ketika mengajar di sekolah. Bukan sebuah kebetulan, tapi kenyataan, bagaimana para remaja (murid) dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah sering lepas kontrol dan tak terurus secara pendidikan mereka, lemah motivasi. Padahal, pendidikan bagi kalangan menengah ke bawah adalah kunci untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
            Lantas, siapa yang salah? Tanya pada hati nurani.
           Buku ini memberikan harapan kepada pendidikan Indonesia agar dapat melihat masalah dalam dunia pendidikan di sekolah secara obyektif, tidak pada satu sisi, yakni hanya pada siswa melainkan permasalahan-permasalahan yang ada dalam lingkungan sekolah terjadi dikarenakan kesalahan bersama. Miliki bukunya, dan resapi pesan yang terkandung di dalamnya.
Share This Article :
Nana Sastrawan

Nana Sastrawan adalah nama pena dari Nana Supriyana, S.Pd tinggal di Tangerang, lahir 27 Juli di Kuningan, Jawa Barat. Menulis sejak sekolah menengah pertama, beberapa karyanya banyak dimuat di berbagai media, tulisan skenarionya telah dan sedang difilmkan. Ia senang bergerak dibidang pendidikan, sosial dan kebudayaan di Indonesia. Dia juga sering terlihat hadir di berbagai kegiatan komunitas seni dan sastra Internasional, kerap dijumpai juga tengah membaca puisi, pentas teater dan sebagai pembicara seminar. Laki-laki yang berprofesi sebagai pendidik di sekolah swasta ini pernah menjadi peserta MASTERA CERPEN (Majelis Sastra Asia Tenggara) dari Indonesia bersama para penulis dari Malaysia, Brunei, Singapura. Dia juga menerima penghargaan Acarya Sastra IV dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2015. Karya sastranya berupa buku kumpulan puisi adalah Tergantung Di Langit (2006), Nitisara (2008), Kitab Hujan (2010). Beberapa karya sastranya berupa puisi dan cerpen tergabung dalam Menggenggam Cahaya (2009), G 30 S (2009), Empat Amanat Hujan (2010), Penyair Tali Pancing (2010), Hampir Sebuah Metafora (2011), Kado Sang Terdakwa (2011), Gadis Dalam Cermin (2012), Rindu Ayah (2013), Rindu Ibu (2013). Dan beberapa novelnya adalah Anonymous (2012). Cinta Bukan Permainan (2013). Cinta itu Kamu (2013). Love on the Sky (2013). Kerajaan Hati (2014). Kekasih Impian (2014). Cinta di Usia Muda (2014). Kumpulan Cerpennya, ilusi-delusi (2014), Jari Manis dan Gaun Pengantin di Hari Minggu (2016), Chicken Noodle for Students (2017). Tahun 2017 dan 2018 tiga bukunya terpilih sebagai buku bacaan pendamping kurikulum di SD dan SMA/SMK dari kemendikbud yaitu berjudul, Telolet, Aku Ingin Sekolah dan Kids Zaman Now. Dia bisa di sapa di pos-el, nitisara_puisi@yahoo.com. Dan di akun medsos pribadinya dengan nama Nana Sastrawan. Atau di situs www.nanasastrawan.com. Karya lainnya seperti film-film pendek dapat ditonton di www.youtube.com.

5871077136017177893